Rika Yulistina: Anak-anak Tak Seharusnya Belajar di Tengah Reruntuhan

oleh -5 views

WARTAWIDYA.com – Kondisi pendidikan di wilayah pelosok Kabupaten Sukabumi kembali menuai sorotan. Salah satunya datang dari anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Rika Yulistina, yang menyoroti SDN Nagrak di Desa Cikelat, Kecamatan Cisolok. Sekolah dasar tersebut hingga kini belum tersentuh perbaikan, meski atap ruang kelasnya ambruk sejak setahun lalu.

Akibat keterlambatan penanganan, para siswa terpaksa menjalani kegiatan belajar di ruang guru yang sempit dan jauh dari kata layak. Kondisi ini dinilai berpotensi menurunkan semangat belajar sekaligus mengganggu kenyamanan siswa selama proses pembelajaran.

Rika Yulistina, yang juga anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan dikenal vokal memperjuangkan isu pendidikan serta kesejahteraan anak, menegaskan bahwa situasi seperti ini tidak boleh terus dibiarkan.

“Saya sudah menerima laporan dan akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi agar penanganan dilakukan secepatnya. Anak-anak tidak seharusnya belajar di tengah reruntuhan,” ujar Rika, Minggu (12/10/2025).

Rika menilai, persoalan tersebut tidak sekadar menyangkut kerusakan fisik bangunan sekolah, tetapi juga menyentuh hak dasar anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang aman dan layak.

“Kita bicara soal masa depan generasi. Ketika ruang belajar roboh, semangat anak-anak juga bisa runtuh. Pemerintah harus hadir, bukan hanya dengan janji, tapi dengan tindakan nyata,” katanya menambahkan.

Ia menegaskan komitmennya untuk mengawal langsung tindak lanjut dan percepatan perbaikan sekolah-sekolah rusak, terutama yang telah dikategorikan rusak berat dan mendesak untuk diperbaiki.

“Saya akan dorong agar verifikasi lapangan dilakukan segera. Kami di DPRD siap berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan untuk memastikan tidak ada lagi anak yang belajar di tempat yang membahayakan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rika juga menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaksanaan program rehabilitasi sekolah, agar penggunaan anggaran pendidikan benar-benar memberi dampak nyata bagi sekolah di daerah pelosok.

“Transparansi dan keberpihakan menjadi kunci. Kita harus pastikan pembangunan pendidikan tidak berhenti di kota, tapi menjangkau sampai pelosok Sukabumi,” ucapnya.

Admin