WARTAWIDYA.com – Kondisi Andi (40), warga Kampung Cinunjang, Desa Bantaragung, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, menyita perhatian publik. Lelaki yang akrab disapa Kang Sunir atau Kang Ani ini terpaksa menjalani hari-harinya di balik kurungan gubuk kayu berukuran 2×2 meter lantaran mengidap skizofrenia sejak 15 tahun lalu.
Pihak keluarga mengaku tidak punya pilihan selain mengurungnya demi menjaga keamanan, sebab penyakitnya kerap kambuh. Kisah ini pun viral hingga mengundang simpati masyarakat serta respons dari pemerintah.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi Partai Golkar, Asri Mulyawati, menegaskan kasus tersebut sudah ditindaklanjuti lintas lembaga. Penanganan dilakukan bersama Forkopimcam Jampangtengah, pemerintah desa, puskesmas, hingga Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinsos. Informasinya, Kang Andi akan segera dibawa berobat, namun sekarang masih menunggu proses pengaktifan kembali BPJS PBI yang sebelumnya nonaktif,” ujar Asri.
Ia menjelaskan, Dinsos memastikan BPJS Andi aktif kembali mulai 1 bulan depan. Begitu aktif, pengobatan segera dilakukan. “Insya Allah kami kawal sesuai keinginan keluarganya. Dari urusan administrasi kependudukan hingga BPJS sedang diproses. Setelah aktif, kami siap mengawalnya,” tegasnya.
Asri juga mengapresiasi langkah cepat berbagai pihak yang terlibat. Menurutnya, warga dengan gangguan jiwa tetap berhak memperoleh layanan kesehatan yang layak.
Kepala Desa Bantaragung, Mahmud, membenarkan hal tersebut. “Rencananya Kang Andi akan dirawat di RS Marzoeki Mahdi, Bogor. Kami masih menunggu aktivasi BPJS PBI agar proses pengobatan bisa segera dilakukan,” jelasnya.
Admin
